Startup Agritech Beleaf menerima pendanaan awal sebesar Rs 30 miliar yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures
Berdasarkan data DSInnovate Startup Report 2021 dan Q1 2022, industri Agritech terus menunjukkan pertumbuhan positif yang diperkirakan akan meningkat hingga tahun 2023. Hal ini juga tercermin dari kehadiran pemain baru dan pendanaan yang tidak kembali untuk mendukung industri ini.
Beleaf, solusi pertanian cerdas di Indonesia, baru saja mengumumkan akuisisi senilai US$2 juta atau lebih dari Rp30 miliar dalam pembiayaan tahap awal yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures. Dana yang dikelola oleh BRI Ventures ‘Sembrani Nusantara’, dana yang dikelola oleh MDI-Finch Capital ‘Arise’ dan beberapa angel investor juga turut serta dalam pembiayaan ini.
Didirikan pada tahun 2019 oleh Amrit Lakhaniani, Beleaf dimulai sebagai merek hidroponik premium yang menawarkan berbagai macam sayuran dan buah-buahan. Ketika perusahaan tumbuh dan memperoleh pengalaman dalam mengelola peternakannya sendiri, perusahaan mulai mengembangkan produknya menjadi manajemen peternakan yang didukung teknologi.
Beleaf Solutions menawarkan layanan “Pertanian sebagai Layanan” end-to-end yang komprehensif, mulai dari operasi, distribusi, dan penerimaan – menghubungkan pertanian, distributor, dan pengecer dalam ekosistem terintegrasi. Sistem ini didasarkan pada teknologi Big Data dan IoT untuk memungkinkan pertanian lokal yang tepat. Beleaf saat ini berfokus pada tiga fungsi utama: kontrol, otomatisasi, dan manajemen.
Amrit Lakhaniani, Founder dan CEO Beleaf, menjelaskan bahwa sistem yang dimaksud adalah Beleaf Operating System (OS), sebuah platform yang menghubungkan perangkat IoT, pengumpulan data, pemantauan, logistik, perencanaan, dan peramalan. Sistem operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasional pertanian.
Platform ini dapat digunakan untuk memantau bibit, suhu, nutrisi, posisi, aliran udara, kelembaban, irigasi, dan pengemasan di dalam pertanian. Semua data yang dikumpulkan dari proses ini kemudian akan mendukung pembelajaran mesin untuk pertanian dan perbaikan berkelanjutan Beleaf serta penelitian dan pengembangan solusi di masa depan.
“Setelah peternakan mitra kami menggunakan Beleaf OS, mereka akan melihat peningkatan dalam konsistensi, produktivitas, dan kualitas tanaman. Selain itu, mereka akan mengkonsumsi lebih sedikit sumber daya, sehingga meningkatkan keuntungan dan kelestarian lingkungan, ”tambah Amrit.
Eko Kurniadi, Partner di Alpha JWC Ventures, mengatakan: “Selama tiga tahun terakhir, Beleaf telah menunjukkan kinerja yang konsisten dan kuat, mulai dari kualitas panen hingga efisiensi operasional dan profitabilitas unit pertanian. Mereka sekarang berada dalam posisi yang unik untuk memperluas jejak teknologi mereka melalui Beleaf OS dan menjadi pemain utama dalam kancah pertanian alternatif di Indonesia.”
Orientasi layanan dan tujuan masa depan
Setelah berhasil mengamankan pendanaan, Beleaf akan fokus pada peningkatan penggunaan teknologi, penguatan tim, dan penggandaan sumber daya. Dalam hal ini, perusahaan bermaksud untuk membuka lebih banyak R&D dan membangun lebih banyak komunitas petani terutama di Jawa Barat.
Hingga saat ini, Beleaf telah bekerja dengan 14 peternakan di Jawa Barat seluas lebih dari 80 hektar dan memproduksi lebih dari 70 ton produk segar per bulan. Produk private label dapat ditemukan di 15 supermarket dengan 110 cabang, 8 platform e-commerce dan lebih dari 10 restoran. Beberapa supermarket ternama yang telah bekerjasama adalah The Food Hall, Grand Lucky, Hero dan Ranch Market.
Sumber :